TITIPAN SANG PENCIPTA

TITIPAN SANG PENCIPTA

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipanNya
Bahwa kendaraanku hanyalah titipanNya
Bahwa rumahku hanyalah titipanNya
Bahwa hartaku hanyalah titipanNya
Bahwa putraku hanyalah titipanNya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Jika bukan milikku, apa yg harus kulakukan untuk milikNya itu ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yg bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali olehNya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka ..
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja utk melukiskan kalau itu adalah derita... Bahkan ketika Engkau uji aku, seringkali ku bertanya...
"Kenapa ujian ini tak Kau berikan saja ke Si-Pendosa itu?"
Tetapi ketika Engkau memberikanku rezeki berlimpah, 
tak pernah ku menanyakan, "Kenapa rezeki ini diberikan kepadaku? 
Tidak kepada dia saja?" Ketika aku berdoa, kuminta titipan yg cocok dgn hawa nafsuku,
Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak tabungan,
popularitas, penghormatan dan
kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.

Padahal, tak semua keinginanku baik untukku...
Padahal, "deritaku" adalah cara-Nya untuk mendidikku...
Engkau yang Maha Tau apa kebutuhanku...
sedang aku, adalah hamba yang selalu terburu-buru,
tapi tak tahu apa yang baik untukku.... Maakan aku TUHAN, yang tak sabar dan kurang yakin,
akan segala kebaikan-Mu atas takdirku ini...



Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "TITIPAN SANG PENCIPTA"

Post a Comment